Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rinai Rindu

Malam ini, tahun kedua hidupku kusandarkan dibahumu
Malam ini, tahun kedua kulihat kembang api tanpa kamu
Malam ini, tahun kedua hidup terasa terisi desir angin dan dentingan melodi
Malam ini, tahun kedua aku merindumu

Rinai rindu dalam hatiku berdesir seperti angin
Ingin kuterbangkan jauh, takut terbawa arus dan menghilang darimu
Ingin kulayarkan, takut terbawa ombak lalu tak kembali
Ingin kusimpan, takut kau lupa aku disini menantimu

Duh...
Rinai Rindu ini tak tertahan lagi rasanya
Rinai Rindu ini ingin kulampiaskan, tapi tak tahu kemana
Rinai Rindu ini ingin kubiarkan mengalir menemui muara yang harusnya ditempati berlabuh
Rinai Rindu ini menunggu kamu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Duh Allah

Duh Allah,
hatiku sepi tanpa hadirMu, jiwaku kosong tanpa sapaMu
kusadari segala laku salah dan tingkah burukku
kusadari segala perbuatan hina dalam hariku
kusadari benar aku berlumur dosa Allah

dan kini,
pembalasan telah datang
aku mulai tak sanggup Allah

Duh Allah,
kusadari yang kujalani kini bukanlah cobaan
tapi bagian dari hukuman, dan aku ingin memperbaiki diri
kusadari bahwa hukuman ini tak mungkin berakhir
kecuali telah kuucapkan maaf pada yang tersakiti hatinya
pada yang tergores jiwanya, pada hamba-hambaMu yang telah kubuat menderita

Demi namaMu Allah, aku memohon maaf
tapi aku tak sanggup mengutarakannya
langsung dihadapan mereka
dan aku tak sanggup mengutarakannya
jujur dihadapan mereka

Demi namaMu Allah,
Pinjami aku terangMu agar aku mampu melewati semua ini
Pinjami aku tanganMu agar aku bisa menyelesaikan semua ini
Pinjami aku tanganMu agar aku dapat mengakhiri semua kesalahan ini

Duh Allah,
bantu aku... kumohon dengan sangat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

UNTUK DUA PENCINTA

Gadis itu memendam rasa, tapi dia tak tahu apa namanya
Bujang itu pun begitu, menyimpan rasa, tapi juga tak tahu apa namanya
Mereka saling berhadapan, tapi tak berani berkata apa-apa
Padahal bila tak jumpa, hati mereka tak karuan

Mereka duduk berseberangan, sama-sama saling diam
Tetap saja diam... bahkan ketika ada penengah

Mereka bicara tanpa suara
Penengahpun tak ada artinya, hanya jadi penonton saja
Ada rayuan berupa pandangan yang diberikan bujang
Ada tanggapan sebuah senyuman dari si gadis
Ada kata pinta yang terbang lewat udara
Ada kata yang mampir di sela ventilasi rumah

Mereka tetap diam, eh.. bukan... bukan diam
Mereka bicara, hanya tanpa suara

Mereka saling pandang
Si gadis berbisik dalam hati, kapan dia bicara?
Si bujang bertanya dalam hati, apa aku tak terlalu berharap?
Keduanya hanya saling pandang...
Penengah hanya menonton saja...
Hingga keduanya merasa lelah dan berbisiklah si penengah...
--- Ungkapkan yang ingin kau ungkapkan
--- Dia tak suka digantungkan

Sang bujang menatap lagi tapi tak bicara juga
Hingga sang gadis berkata lembut, Aku pergi saja
Si bujang tak rela... dia menahan
Tunggulah, ada yang ingin kuutarakan
Tapi suasana hening lagi... tak ada suara
Si gadis menunggu

Jangan membuatku cemburu, kata si bujang
Si gadis hanya mampu menatap
Mereka, lelaki-lelaki perkasa yang mendekatimu, jangan kau beri harap, aku tak rela
Si gadis tak bergeming
Aku tak bisa mengungkapkan lebih dari itu
Si gadis menarik nafas, lalu menghempasnya

Kau tak bisa tegas, rengek si gadis
Si bujang diam menatap
Asal kau tahu... aku pun cemburu padamu
Wanita-wanita cantik paras itu mengelilingimu dan aku hanya diam termangu
Si bujang tak bersuara
Aku tak pernah memberi harap, karena aku sebenarnya berharap
Si bujang menunduk

Si gadis pergi, tak ada kata kejelasan
Si bujang pergi, juga tak memberi kejelasan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

OBAT HATI

Kau bilang aku obat hatimu, kenapa?
Padahal aku tak pernah menawarkan racun dalam nadimu
Padahal aku tak pernah menyembuhkan luka dalam darahmu
Aku bahkan selalu membuatmu merasakan pahitnya kebersamaan
Aku tak pernah memberimu apa yang dikatakan bumbu penyedap dalam cinta,
Aku bersikap menyebalkan ketika hatiku panas karena mereka, nama-nama dimasa lalumu yang membuatku selalu tak tahan
Kuhulurkan pertanyaan yang kuyakin membuatmu merasa bosan
Kuhulurkan kata-kata yang sedikit bernada kasar
Tak ada sanjungan seperti biasa, tak ada kata mesra atau suasana romantis
Hanya kaku yang terasa dan terus bergulir diantara kita
Lalu kenapa kau bilang aku obat hatimu?

Kau tersenyum, lalu tertawa kecil...
Jawaban apa itu? Aku tak mau jawaban seperti itu, aku perlu jawaban beupa kata darimu...

--- Kau tahu bagaimana rasanya obat ukthy?
--- Tak banyak obat yang terasa manis, kebanyakan pahit
--- Terasa tak enak di tenggorokan bahkan harus dipaksa untuk ditelan
--- Lalu kenapa aku harus menuntutmu selalu manis padaku?
--- Lalu kenapa aku tak bisa menyebutmu obat hatiku, padahal sifatmu dan obat itu sama
--- Mungkin kau sering membuatku marah, kesal, dan menahan emosi berlama-lama
--- Membuatku bingung dengan pertanyaan-pertanyaan konyol yang memusingkan
--- Tapi kau harus tahu ukhty...
--- Kehadiranmu menenangkan hatiku, kau membuatku tersenyum
--- Pertanyaan-pertanyaan itu, yang membuatku bosan...
--- Aku tahu itu hanya bentuk lain dari amarah yang kau pendam, itu hanya sebuah ungkapan kekesalan atas sikapku yang menyebalkan

--- Ukhty, jangan menyakiti hatimu terlalu
--- Jujurlah bila cemburu dan amarah itu sedang menguasaimu
--- Jangan kau pendam lama, itu hanya jadi noda
--- Kalau kau sedang tak mampu menjadi obat hatiku, aku akan mencoba menjadi obat hatimu
--- Tapi jangan menuntutku selalu manis ya?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bianglala menari dipuncak rindu
Bersama gemerisik angin yang tak hentinya berputar dalam kepala

Bianglala berlarian diatas jingga
Berkejar-kejar dengan bayang semu yang tampak nyata
Berebut satu bahtera hidup yang tak bernyawa


Dalam gelap, dalam semu dalam jingga tak bersayap

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS